Cara Mengatasi Anak Pemalu Yang Berlebihan - Sehat Mah Harus
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Mengatasi Anak Pemalu Yang Berlebihan

cara mengatasi anak pemalu yang berlebihan sehat mah harus

Sehatmahharus - Dalam kehidupan bermasyarakat, keluarga merupakan komunitas terkecil. Hubungan keluarga dapat diikat dengan hubungan yang hangat yang dapat membentuk kondisi mental yang sehat dan membantu tumbuh kembang anggota keluarga yang optimal.

Komunikasi merupakan salah satu komponen terpenting dalam hubungan antar keluarga, segala hal yang terjadi dalam keluarga dapat diatasi dengan membagi perasaan, pendapat dan pikiran pada sesama anggota keluarga atau minimal dicegah sebelum terjadi dengan peringatan dari anggota keluarga yang lebih tua atau berpengalaman. Salah satu masalah yang umum terjadi pada anggota keluarga dengan berbagai rentang usia biasanya rasa malu yang muncul berlebihan atau dalam istilah kesehatan dikenal sebagai rasa harga diri rendah (HDR).

Daftar Isi

Apa itu Harga Diri Rendah ?

Harga diri itu sendiri adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal dirinya. Sedangkan menurut Gilmore, harga diri merupakan penilaian pribadi tentang perasaan berharga seseorang tersebut yang ditunjukkan dalam perilaku dirinya kepada dirinya sendiri.

Harga diri seseorang ini sifatnya implisit dan sulit untuk divisualisasikan. Hal ini adalah mengenai bagaimana seseorang menilai kemampuan, perasaan berharga dan kompetensi diri. Sehingga Harga Diri Rendah (HDR) dapat diartikan sebagai perasaan negatif seseorang terhadap dirinya sendiri, termasuk hilangnya kepercayaan diri dan harga diri, merasa gagal, mengkritik diri sendiri, penurunan produktivitas dan tidak bertanggungjawab terhadap kehidupannya sendiri.

HDR seringkali dihubungkan dengan hilangnya rasa kasih sayang dan penghargaan orang lain karena aspek utama harga diri adalah menerima dan penerimaan penghargaan dari orang lain. Efeknya, seseorang akan bersikap destruktif terhadap orang lain, menunjukkan sikap tidak mampu, mudah tersinggung dan kerap menarik diri dari lingkungan sosial.

Orangtua memiliki tanggung jawab besar untuk memenuhi kebutuhan harga diri anak-anaknya dengan memberikan kasih sayang yang tulus sehingga anak dapat berkembang dengan wajar dan sehat serta perasaan berharga pada dirinya stabil dan mantap. Pemenuhan kebutuhan individu terutama di kalangan remaja terkait erat dengan dampak negatif yang ditunjukkan mereka dalam pergaulannya, menurut Akhmad Sudrajad. Bila tidak terpenuhi, sikap yang kerap ditunjukkan adalah kecanggungan dan perasaan inferior (merasa kecil). Sebaliknya, bila terpenuhi maka anak akan tampil dengan percaya diri dan merasa memiliki nilai dalam lingkungan sosialnya.

Bagaimana bila Anggota Keluarga Kandung Menderita HDR ?

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh anggota keluarga lainnya pada anggota keluarga yang terlanjur mengalami HDR. HDR dapat muncul akibat tingginya harapan dari orang lain dalam masyarakat terhadap dirinya dan bila tidak siap untuk memilah-milah pengharapan yang membangun dan mustahil diwujudkan maka bisa-bisa menimbulkan perasaan bersalah yang berlebihan karena merasa gagal memenuhi tuntutan hidup. Berikut Sehat Mah Harus berikan tips untuk Anda.

• Tingkatkan Harga Diri Penderita

Sekecil dan sesepele apapun keberhasilan yang dilakukan atau perubahan yang sifatnya baik dalam diri anggota keluarga Anda, berikan reward berupa pujian. Minimalisir kritikan, percayalah bahwa seseorang yang menderita HDR merupakan pengkritik terhebat bagi dirinya sendiri.

• Menggali Kekuatan Penderita

Dalam diri seseorang terdapat hal baik dan buruk. Fokuskan perhatian Anda pada kelebihan yang dimiliki penderita. Jangan ragu untuk menyampaikannya karena bila seseorang sedang mengalami penurunan harga diri, maka mereka luput memperhatikan kelebihan yang mereka miliki dan lebih fokus dalam memperhatikan kelebihan orang lain yang dibanding-bandingkan dengan kekurangan diri mereka sendiri. Bantulah mereka menyadari kelebihan mereka namun ingatlah untuk selalu bersikap jujur.

• Mengevaluasi Diri

Nilai diri Anda sendiri, apakah Anda sudah melakukan fungsi Anda dalam keluarga sebagaimana mestinya atau belum. Bila Anda adalah orangtua, saat anak memperoleh nilai rendah dalam ujiannya apakah Anda pernah mengajak anak Anda untuk membahas pelajaran bersama-sama ? Apakah anda bersikap terlalu permisif pada bagaimana anak memanfaatkan waktu luangnya ? Bila Anda adalah seorang anak, apakah Anda sudah berterimakasih dengan pemberian orangtua Anda, sesederhana apapun itu ? Atau Anda membandingkan apa yang Anda peroleh dari orangtua Anda dengan apa yang teman Anda peroleh dari orangtua mereka ? Ingatlah selalu bahwa menuntut terlalu banyak yang tidak seimbang dengan banyaknya pemberian Anda pada orang-orang yang Anda tuntut, akan merusak hubungan anda.

• Menetapkan Tujuan Nyata

Jangan tuntut secara berlebihan. Diskusikan target, pencapaian yang logis dan mudah diraih dalam rentang waktu yang disepakati. Buat pencapaian dalam waktu dekat dan jangka panjang. Lakukan dari yang paling mudah.

• Mengambil Keputusan

Ketika ada pilihan yang harus diambil, penderita HDR biasanya tidak mampu membedakan keputusan yang benar dan keliru sehingga perlu adanya intervensi keluarga dalam memilihkan pilihan yang paling bermanfaat bagi si penderita.

• Ungkapkan Perasaan Anda

Sikap empati, mengontrol dan pujian memang sangat penting. Namun, beberapa kalimat sederhana begitu diremehkan manfaatnya atau begitu sulit untuk diucapkan. Apapun posisi Anda dalam keluarga, jangan ragu meminta maaf bila Anda melakukan kesalahan, berterima kasih ketika menerima sesuatu yang menurut Anda membantu Anda dan yang paling penting sampaikan bahwa ia sangat berharga bagi Anda dan Anda sangat mencintainya. Namun, perhatikan bila Anda terlalu sering mengucapkan ketiga kalimat ajaib itu (Saya minta maaf, Saya berterimakasih dan Saya menyayangi Anda) maka makna dan kesakralan kalimat tersebut menjadi berkurang.

• Jelaskan Contoh Bergaul dengan Orang Lain

Ajak penderita untuk saling bersilahturahmi dengan sesama keluarga atau tetangga, hindarkan topik pembicaraan yang mungkin akan menimbulkan depresi atau perasaan rendah diri.

• Beri Kesempatan Mempraktekkan Cara Bergaul

Ajak penderita untuk saling bersilahturahmi dengan sesama keluarga atau tetangga, hindarkan topik pembicaraan yang mungkin akan menimbulkan depresi atau perasaan rendah diri.

Jangan terlalu banyak mengatur siapa teman yang perlu bergaul dengan penderita, biarkan ia memilih terlebih dulu orang-orang yang dianggapnya cukup peduli untuk mendengarkannya. Bila ternyata orang-orang tersebut Anda anggap dapat memberikan dampak buruk, sampaikan perlahan pendapat Anda dan berikan logika yang masuk akal. Kalau sudah ada kemajuan tambah lagi luas lingkup pergaulan dan sekali lagi, jangan lupa beri pujian sewajarnya.

Itu lah tips untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak anda atau keluarga Anda, semoga anak anda mendapat kepercayaan dirinya lagi dan menjadi penuh percaya diri dan tidak pemalu lagi.

Posting Komentar untuk "Cara Mengatasi Anak Pemalu Yang Berlebihan"